Monday, November 29, 2010

RESENSI "PAKET KOMPLET TEMBUS TES CPNS SEMUA DEPARTEMEN PEMERINTAH"

Penyusun: Sujono Sumarjono
Cetakan : Pertama (September, 2010)
Halaman : 396


Sedang belajar buku ini. Dari sekian banyak soal-soal yang ada di internet dan di toko buku akhirnya saya memutuskan memilih yang ini. Meski ada yang gratisannya di internet tapi saya memilih yang berbayar alias membeli di toko buku. Alasannya
  1. malas mencetak kumpulan soal yang kalau ditotal sekitar 300 lembar
  2. komputer PC tempat menyimpan soal-soal CPNS lagi ngadat, sebenarnya sih bisa cari di CD back up data tahun 2009 tapi lagi-lagi males.
  3. buku ini sudah tersusun rapi, jadi tidak usah khawatir ada lembaran yang tercecer dan tidak perlu susah-susah mengatur susunannya.
  4. covernya bagus. Hehehe. Meski Leonardo Da Vinci (koreksi bila saya salah) bilang don’t judge the book from its cover tapi kenyataannya I love the book because its cover. Kombinasi warna hitam, merah, putih dan kuningnya pas banget, efek glossynya membuat buku ini terlihat lebih elegan
  5. alasan yang paling pokok adalah suami memberi izin buat beli buku ini. Dia sumber pendanaan buat beli buku ini.
Sampulnya bilang bahwa buku ini berisi paket komplit tembus tes CPNS semua depatemen pemerintah, sub judulnya tertulis segudang inti sari dan prediksi soal-soal tes CPNS dari tahun ke tahun. Ada 10 soal departemen dan masing-masing terdiri dari materi Tes Pengetahuan Umum, Tes Bahasa Indonesia, Tes Bahasa Inggris dan Tes Kompetensi Bidang.

Buku ini bagus, tapi ada yang membuat saya agak kecewa:
  1. soal-soalnya kok mirip, bahkan sama dengan soal-soal yang pernah saya unduh di internet
  2. buku kumpulan soal tembus STAN = Buku ini. Ini saya temukan secara tidak sengaja. Saya mencoba mengecek kebenaran jawaban Tes Pengetahuan Umum dengan cara mencarinya melalui mesin pencari Google. Jawaban-jawabannya saya temukan di kumpulan soal dan pembahasan tembus STAN. Jadi, bila sudah punya kumpulan soal STAN tidak usah beli buku ini.
  3. Tidak semua soal departemen ada Tes Kompetensi Bidang-nya
  4. ada beberapa soal yang tidak jelas, khususnya matematika dasar, sehingga tidak bisa dikerjakan
  5. pembahasan juga kadang kurang jelas sehingga sulit dimengerti. Tapi yang begini cuma sedikit
Meski agak kecewa, buku ini cukup membantu dalam latihan untuk Tes Bakat Skolastik yang meliputi Kemampuan Verbal, Kuantitatif, dan Penalaran; dan untuk Tes Pengetahuan Umum yang meliputi materi Ideologi, Politik Ekonomi, Sosial Budaya, Hukum dan Pertahanan.

Selain itu, buku ini dapat mengukur kemampuan kita. Mengerjakan soal sampai selesai dengn waktu yang ditentukan dapat mengukur kemampuan kita dalam suatu tes. Melihat pembahsan setelah mengerjakan tes membuat kita tahu jawaban yang benar sehingga bila lain kali ada soal yang sama atau mirip, kita bisa menajawabnya.

Saya suka buku ini karena saya suka belajar soal-soal. Saya senang dengan prosesnya, mengerjakan soal, lalu mengecek jumlah jawabannya yang benar, mempelajari pembahasan pada jawaban yang salah dan terkahir menghitung skornya. Semua kegiatan itu membuat saya bergairah, apalagi bila skor yang didapat ternyata bagus. Senangnya bukan main. Buat yang ingin beli buku ini sediain duit Rp 45.000. Buku sudah bisa dibawa pulang.
READ MORE - RESENSI "PAKET KOMPLET TEMBUS TES CPNS SEMUA DEPARTEMEN PEMERINTAH"

Saturday, November 27, 2010

RESENSI "MARKETING IN VENUS"


Judul Buku : Marketing In Venus
Penulis : Hermawan Kartajaya, Yuswohady, Dewi Madyani, Bembi Dwi Indrio
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : ketiga (Desember 2003)
Tebal : 311 halaman

Pinjem buku ini dari perpusda, sayang rasanya kalau dilewatkan begitu saja tanpa menuliskan poin-poin pentingnya. Sudah 3 kali melakukan perpanjangan, karena belum selesai menyelesaikan baca sampai akhir, akhirnya saya memutuskan untuk membaca sepertiga bagian akhir buku ini pada simpulannya saja.

Dua pertiga awal buku ini sudah saya baca. Contoh-contoh kasus yang diberikan, meski agak jadul, tapi tetap sangat inspiratif. Maklum saja, buku ini ditulis tahun 2003 yang saat itu handphone, pager lagi booming, jadi sekitar itu contohnya, padahal sekarang nih sudah era notebook, ipad, dan ereader. (Lihat tanggal posting saya ya, mungkin beberapa tahun lagi resensi saya jadi jadul juga.Hehehe. ).

Contoh-contoh iklan macam generasi biangnya extrajoss, genk hijaunya sampurna, juga terasa jadul buat kita, karena sekarang extrajoss telah mengubah iklannya dengan ‘Rosso’yang menggaet Heppy Salma dan Ade Rai sebagai ikon. Sampoerna juga sudah merubah iklannya, menonjolkan sisi tanggung jawab pada lingkungan, dengan beasiswa dan penghijauan lingkungan yang dilakukan oleh Sampoerna. Rokok saat ini tak boleh beriklan menampilkan produknya. Sebagian besar produk rokok beriklan melalui CSR yang dilakukan.

Meski tak sedang in, tetap saja ada contoh-contoh yang masih relevan untuk penerapan marketing saat ini. Seperti bagaimana Harley Davidson menawarkan kebebasan Amerika, The Body Shop dengan harmonisasinya bersama alam, Linux dengan produk ciptaan anggota komunitasnya, Nike dengan pelibatan pelanggan dalam desain sepatu, Starbucks dengan pengalaman optimal kepada pelanggannya, masih banyak lagi contoh lainnya, baca sendiri aja ya contoh lainnya. Biar saya melanjutkan poin-poin penting dalam buku ini.Hehehe.

Buku Marketing in Venus mengiringi booming buku John Grey yang berjudul Men Are From Mars, Women Are From Venus yang belum pernah saya baca. Hehehe. Ini kata penulis Marketing in venus, jika sebelumnya para pria yang tinggal di mars itu lebih kaku, mengedepankan logika, dan tak memperdulikan detil, kini karena kemajuan teknologi mereka ‘berpindah’ ke venus menjadi manusia yang fleksibel, memperhatikan rasa dan sangat perduli pada detil.

Jika sebelumnya pria susah mengungkapkan perasaan, kini dengan kemajuan teknologi mereka lebih mudah mengungkapkan perasaan. Ikon emoticon di layar handphone dan vitur chat sangat membantu mereka mengungkap rasa yang sedang muncul ketika itu. Kini mereka bisa menjadi manusia yang lebih memperhatikan rasa. Jika sebelumnya pria memilih barang karena fungsinya, kini mereka dapat memilih barang yang membuat mereka nyaman. Internet dapat membantu mereka memilih dan menentukan detil barang sesuai dengan selera mereka. Kini mereka menjadi lebih detil.

Wanita sudah sejak dulu terkenal luwes, emosional dan sangat detil, kini priapun demikian. Inilah dasar penulisan Marketing in Venus. Pria dan Wanita sama-sama ‘berada’ di venus dengan karakter yang hampir sama, sehingga pemasaran yang digunakan untuk meraih pelanggan berprinsip sama yaitu pemasaran venus.

Ada 18 prinsip marketing di venus. Prinsip ke-1 sampai ke-6 masuk dalam Bussines Landscpe And Its Challenge, prinsip ke-7 sampai ke-12 masuk dalam Value-Creating Strategy, dan prinsip ke-13 sampai ke-18 masuk dalam Tactic. Ini dia poin-poin yang menurut saya menarik karena berisi cara menerapkan kedelapanbelas prinsip Marketing in Venus.

PART 1 BUSSINES LANDSCAPE AND ITS CHALLENGE
Principle #1 Information technology carries more emotional messages
Kembangkan teknologi dan produk yang mengakomodasi kebutuhan emosional pelanggan. Lalu, gunakan teknologi informasi untuk membawa pesan-pesan emosional kepada pelanggan agar mereka memiliki emotional connection dan emotional attachment dengan perusahaan dan merk anda. Jangan lupa sentuh emosi konsumen dengan pesan-pesan yang bersifat personal (melalui email atau sms).
Principle #2 Most customers in this interactive world are WO-MEN
Menangkan hati konsumen, pria dan wanita, dengan menyentuh emosi mereka. Mereka sangat perduli pada detil. Karena itu desain dan kelengkapan produk berperan sangat besar untuk menarik konsumen
Principle#3 Most competitive advantages are from “feel”
Memberikan emotional benefit wajib hukumnya (contoh emotional benefit: acara tembang kenangan menawarkan nostalgia masa muda). Demikian juga membuat pelanggan feel good. Hal itu dapat dilakukan dengan membuat jajaran perusahaan feel good juga
Principle#4 Customer insight is the best tool to find out the customer’s hidden needs
Lakukan riset untuk mengetahui apa yang benar-benar diinginkan pelanggan
Principle#5 Be intuitive, not interpretative
Gunakan helicopter view untuk melihat konsumen seutuhnya, jangan lupa untuk lebih dekat dengan ruang pemasaran untuk mengasah mata intuitif
Principle #6 Be proactive, not reactive
Jadilah pelopor, perhatikan gejala-gejala kecil, dan lakukan perhitungan matang beradasar gejala-gejala tersebut, jangan takut mendobrak aturan, buatlah pola baru yang akan menjadi pelopor di masa yang akan datang

PART 2 VALUE-CREATING STRATEGY
Principle #7 Your brand must have charisma
Ciptakan aura di sekitar merek, buatlah merek-merek itu memendarkan karismanya. Caranya, jalankan emotional branding secara konsisten, buat semua karyawan mengerti dan menghayati merek yang ingin dipancarkan, agar lebih konkret buat sovenir dan marchandise dengan logo merek tertempel di atasnya.
Principle #8 Emphaty has a significant contribution in service
Jadikan servis sebagai panggilan jiwa dan berasal dari hati, SOP (Standard Operating Prosedur) harus lebih fleksibel yang memungkinkan pengantar servis untuk berempati, jangan lupa servis kepada pelanggan harus bersifat perseorangan.
Principle #9 Involve your costumers in the business process
Libatkan pelanggan dalam proses bisnis. Keterlibatan pelanggan bisa dalam tahap pengembangan produk, pengiriman pesanan rutin, maupun penanganan keluhan pelanggan. Semakin dilibatkan, pelanggan akan semakin setia
Principle #10 View the market dynamically use infinite segmentation
Lihat pelanggan secara utuh dari berbagai perannya, agar terbuka berbagai kesempatan. Lakukan segmentasi berdasarkan psikografis dan perilakunya.
Principle #11 Don’t forget to target heart
Buat pelanggan jatuh cinta dengan cara memenuh keinginan dan kebutuhannya. Desain produk dan materi komunikasi harus dapat menyentuh sisi emosional mereka. Pastikan SDM di perusahaan juga jatuh cinta pada perusahaan dan merek yang diusung perusahaan.
Principle #12 Be credible on your promise
Penuhi janji pada pelanggan. Jadi, sebelum mengucap janji pada pelanggan pastikan bahwa perusahaan dapat memenuhinya.

PART 3 TACTIC
Principle #13 Content is only basic, context is the real winning
Jadilah berbeda dalam cara menawarkan produk. Berikan contex (contoh: toko buku Amazon.com menjual buku yang sama dengan toko buku lainnya, namun Amazon memberikan contex berupa teknologi yang memungkinkan pelanggan membandingkan buku yang dibeli, melihat komentar orang-orang yang sudah membeli buku tersebut, melihat rating yang diberikan pembaca, serta mengikuti diskusi tentang buku tersebut). Lalu, perhatikan peripheral marketing (contoh peripheral:seseorang memilih makan di restoran tertentu bukan karena hidangan yang disajikan melainkan karena suasana di sekitarnya)
Principle #14 Product or service should be an experience
Gunakan konsep Sense-Feel-Think-Act-Relate-nya Bernd Schmitt secara efektif. Pertama-tama, rangsanglah lima panca indra pelanggan Andasense:berikan pemandangan yang indah, bau yang enak, sentuhan yang nyaman, musik yang pas, dsb. Kemudian bawalah pelanggan agar feel good kalau bisa feel great dengan produk anda. Kemudian buatlah otak mereka think secara positif. Kemudian usahakan agar pelanggan anda act, mau mencoba dan mau lebih aktif terhadap produk anda. Dan akhirnya, doronglah mereka untuk relate, relationship dengan teman-teman, koneksinya dan jaringannya.
Principle #15 Pricing must be easy to understand
Kebijakan harga harus konsisten, kendalikan harga di saluran distribusi, dan komunikasikan harga secara tepat agar konsumen memahami produk diposisikan sebagai produk yang mahal, sedang atau murah.
Principle #16 Community is the best channel
Bentuk komunitas konsumen, usahkan agar merek anda menjadi simbol komunitas tertentu dan terlibatlah secara aktif dalam komunitas tersebut untuk menyelami kebutuhan dan keinginan mereka.
Principle #17 Personal conversation is the most effective communication
Gunakan kekuatan konsumen untuk melakukan promosi. Buat cerita mitos ataupun berita-berita menarik mengenai produk dan perusahaan agar menjadi bahan pembicaraan di kalangan konsumen. Tapi jangan lebay ya..nantinya malah jadi bumerang bagi merek yang telah dibangun sebelumnya.
Principle #18 Relationship is the key of succesfull selling
Bina hubungan baik dengan customer terutama pelanggan atau calon pelanggan yang berpotensi berhubungan jangka panjang dan memiliki value yang besar untuk membeli produk anda. Selain menjual produk yang sama secara berulang-ulang dengan kuantitas lebih banyak, usahakan juga menawarkan beragam produk pada konsumen yang sama, agar jika pelanggan sudah tidak membutuhkan satu produk, pelanggan tersebut masih membutuhkan produk anda yang lain. Jangan lupa modifikasikan produk sesuai dengan keperluan mereka.
READ MORE - RESENSI "MARKETING IN VENUS"