Sunday, October 20, 2013

RESENSIS “GADO-GADO DAN SUSHI”

Judul buku    : Gado-gado dan sushi, kisah nyata yang seru dan inspiratif
Penerbit    : PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Tebal Halaman    : 183

Prasangka awal tentang buku ini adalah jenisnya yang merupakan buku “How to”. Pada sampulnya tertulis sub-sub judul “Belajar kiat-kiat orang Jepang mengajarkan disiplin dan kerja keras pada anak.” Gambar sampulnya sederhana, detail bunga sakura dan gambar anak kecil sedang membuka pintu ala Jepang. Sub judul unik dan sampul yang menarik ternyata benar-benar mempengaruhi saya untuk memiliki dan membaca buku ini.

Setelah membacanya, baru tahu bahwa di dalamnya berisi curhat dan cerita tentang pengalaman penulis membesarkan anak-anaknya di Jepang. Cara berceritanya bukan petunjuk praktis, tapi bernuansa narasi. Namun bila membaca terus sampai selesai maka sebenarnya akan ada petunjuk praktis  yang bisa didapat.

Buku ini dibagi menjadi dua bagian. Tiap bagian terdiri dari beberapa cerita singkat yang saling lepas dan tidak berhubungan. Bagian pertama berisi kumpulan pengalaman penulis selama mendampingi putra dan putrinya (Ryo dan Naomi) melalui antusiasme masa sekolah. Sedangkan bagian kedua diberi sub judul serba-serbi, isinya tentang cerita-cerita seru yang tidak berhubungan dengan sekolah.

Sebenarnya agak membosankan ketika pertama kali dibaca, mungkin karena tidak sesuai harapan. Buku ini tidak menyediakan “how to” juga tidak langsung menyuratkan cara praktis mendidik anak ala Jepang. Tapi bila dilanjutkan membacanya maka akan bertemu dengan cerita lucu dan menarik.

Tiap cerita memiliki tema dan kelucuan berbeda, sehingga bisa dibaca secara acak. Tiap cerita juga memiliki pesan moral dan petunjuk praktis yang bisa menjadi alternatif merawat keluarga, mengasuh anak-anak, juga alternatif cara bergaul dengan mama dari teman-teman anak kita.

Untuk penyuka narasi, cerita mini, buku ini pasti menarik untuk dibaca.
READ MORE - RESENSIS “GADO-GADO DAN SUSHI”

Tuesday, April 26, 2011

REMPELO ATI BUMBU LENGKAP


Lagi bosan makanan yang digoreng. Makanya bikin ini, rasanya asin dan berempah banget.

Bahan:
- 1/4 kg rempelo ati ayam
- 1 buah cabe merah, potong serong
- 5 buah cabe rawit, iris tipis
- daun pisang dan lidi penyemat

Bumbu halus:
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3 buah kemiri
- 1 cm kunyit
- 1/2 cm laos
- 1/2 cm kencur
- 1/2 sdt ketumbar
- garam secukupnya

Cara membuat:
1. Bersihkan rempelo ati ayam, potong ukuran 2x2 cm, sisihkan
2. Blender bumbu halus. Campur rempelo ati, bumbu halus, cabai merah dan cabe rawit. Cicipi bumbu untuk menentukan rasa asinnya.
3. Bungkus campuran rempelo ati dengan daun, lalu semat dengan lidi.
4. Kukus sampai daun berwarna kecoklatan (kurang lebih 25 menit)
5. Sajikan dengan nasi hangat

Catatan:
1. Pilih rempelo ati yang segar, tidak berbau dan bentuknya masih bagus
2. Bila malas membungkus pake daun, gunakan panci aluminium atau pinggan tahan panas. Agar masih ada aroma daun, letakkan daun pisang di dasar pinggan, masukkan campuran rempelo ati,tutup lagi dengan daun, dan kukus seperti biasa.
3. Ketika mencicipi bumbu rempelo ati, kadar asin saat mentah lebih asin sedikit dari yang kita harapkan saat matang nanti. Saat pengukusan, garam akan terserap oleh rempelo ati. Ketika matang, asinnya bumbu akan pas karena penyerapan tadi.
4. Memasaknya dengan sepenuh hati ya, biar nggak hanya penuh di mulut, tapi penuh di hati *iklan bango banget ini
READ MORE - REMPELO ATI BUMBU LENGKAP

Monday, November 29, 2010

RESENSI "PAKET KOMPLET TEMBUS TES CPNS SEMUA DEPARTEMEN PEMERINTAH"

Penyusun: Sujono Sumarjono
Cetakan : Pertama (September, 2010)
Halaman : 396


Sedang belajar buku ini. Dari sekian banyak soal-soal yang ada di internet dan di toko buku akhirnya saya memutuskan memilih yang ini. Meski ada yang gratisannya di internet tapi saya memilih yang berbayar alias membeli di toko buku. Alasannya
  1. malas mencetak kumpulan soal yang kalau ditotal sekitar 300 lembar
  2. komputer PC tempat menyimpan soal-soal CPNS lagi ngadat, sebenarnya sih bisa cari di CD back up data tahun 2009 tapi lagi-lagi males.
  3. buku ini sudah tersusun rapi, jadi tidak usah khawatir ada lembaran yang tercecer dan tidak perlu susah-susah mengatur susunannya.
  4. covernya bagus. Hehehe. Meski Leonardo Da Vinci (koreksi bila saya salah) bilang don’t judge the book from its cover tapi kenyataannya I love the book because its cover. Kombinasi warna hitam, merah, putih dan kuningnya pas banget, efek glossynya membuat buku ini terlihat lebih elegan
  5. alasan yang paling pokok adalah suami memberi izin buat beli buku ini. Dia sumber pendanaan buat beli buku ini.
Sampulnya bilang bahwa buku ini berisi paket komplit tembus tes CPNS semua depatemen pemerintah, sub judulnya tertulis segudang inti sari dan prediksi soal-soal tes CPNS dari tahun ke tahun. Ada 10 soal departemen dan masing-masing terdiri dari materi Tes Pengetahuan Umum, Tes Bahasa Indonesia, Tes Bahasa Inggris dan Tes Kompetensi Bidang.

Buku ini bagus, tapi ada yang membuat saya agak kecewa:
  1. soal-soalnya kok mirip, bahkan sama dengan soal-soal yang pernah saya unduh di internet
  2. buku kumpulan soal tembus STAN = Buku ini. Ini saya temukan secara tidak sengaja. Saya mencoba mengecek kebenaran jawaban Tes Pengetahuan Umum dengan cara mencarinya melalui mesin pencari Google. Jawaban-jawabannya saya temukan di kumpulan soal dan pembahasan tembus STAN. Jadi, bila sudah punya kumpulan soal STAN tidak usah beli buku ini.
  3. Tidak semua soal departemen ada Tes Kompetensi Bidang-nya
  4. ada beberapa soal yang tidak jelas, khususnya matematika dasar, sehingga tidak bisa dikerjakan
  5. pembahasan juga kadang kurang jelas sehingga sulit dimengerti. Tapi yang begini cuma sedikit
Meski agak kecewa, buku ini cukup membantu dalam latihan untuk Tes Bakat Skolastik yang meliputi Kemampuan Verbal, Kuantitatif, dan Penalaran; dan untuk Tes Pengetahuan Umum yang meliputi materi Ideologi, Politik Ekonomi, Sosial Budaya, Hukum dan Pertahanan.

Selain itu, buku ini dapat mengukur kemampuan kita. Mengerjakan soal sampai selesai dengn waktu yang ditentukan dapat mengukur kemampuan kita dalam suatu tes. Melihat pembahsan setelah mengerjakan tes membuat kita tahu jawaban yang benar sehingga bila lain kali ada soal yang sama atau mirip, kita bisa menajawabnya.

Saya suka buku ini karena saya suka belajar soal-soal. Saya senang dengan prosesnya, mengerjakan soal, lalu mengecek jumlah jawabannya yang benar, mempelajari pembahasan pada jawaban yang salah dan terkahir menghitung skornya. Semua kegiatan itu membuat saya bergairah, apalagi bila skor yang didapat ternyata bagus. Senangnya bukan main. Buat yang ingin beli buku ini sediain duit Rp 45.000. Buku sudah bisa dibawa pulang.
READ MORE - RESENSI "PAKET KOMPLET TEMBUS TES CPNS SEMUA DEPARTEMEN PEMERINTAH"

Saturday, November 27, 2010

RESENSI "MARKETING IN VENUS"


Judul Buku : Marketing In Venus
Penulis : Hermawan Kartajaya, Yuswohady, Dewi Madyani, Bembi Dwi Indrio
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : ketiga (Desember 2003)
Tebal : 311 halaman

Pinjem buku ini dari perpusda, sayang rasanya kalau dilewatkan begitu saja tanpa menuliskan poin-poin pentingnya. Sudah 3 kali melakukan perpanjangan, karena belum selesai menyelesaikan baca sampai akhir, akhirnya saya memutuskan untuk membaca sepertiga bagian akhir buku ini pada simpulannya saja.

Dua pertiga awal buku ini sudah saya baca. Contoh-contoh kasus yang diberikan, meski agak jadul, tapi tetap sangat inspiratif. Maklum saja, buku ini ditulis tahun 2003 yang saat itu handphone, pager lagi booming, jadi sekitar itu contohnya, padahal sekarang nih sudah era notebook, ipad, dan ereader. (Lihat tanggal posting saya ya, mungkin beberapa tahun lagi resensi saya jadi jadul juga.Hehehe. ).

Contoh-contoh iklan macam generasi biangnya extrajoss, genk hijaunya sampurna, juga terasa jadul buat kita, karena sekarang extrajoss telah mengubah iklannya dengan ‘Rosso’yang menggaet Heppy Salma dan Ade Rai sebagai ikon. Sampoerna juga sudah merubah iklannya, menonjolkan sisi tanggung jawab pada lingkungan, dengan beasiswa dan penghijauan lingkungan yang dilakukan oleh Sampoerna. Rokok saat ini tak boleh beriklan menampilkan produknya. Sebagian besar produk rokok beriklan melalui CSR yang dilakukan.

Meski tak sedang in, tetap saja ada contoh-contoh yang masih relevan untuk penerapan marketing saat ini. Seperti bagaimana Harley Davidson menawarkan kebebasan Amerika, The Body Shop dengan harmonisasinya bersama alam, Linux dengan produk ciptaan anggota komunitasnya, Nike dengan pelibatan pelanggan dalam desain sepatu, Starbucks dengan pengalaman optimal kepada pelanggannya, masih banyak lagi contoh lainnya, baca sendiri aja ya contoh lainnya. Biar saya melanjutkan poin-poin penting dalam buku ini.Hehehe.

Buku Marketing in Venus mengiringi booming buku John Grey yang berjudul Men Are From Mars, Women Are From Venus yang belum pernah saya baca. Hehehe. Ini kata penulis Marketing in venus, jika sebelumnya para pria yang tinggal di mars itu lebih kaku, mengedepankan logika, dan tak memperdulikan detil, kini karena kemajuan teknologi mereka ‘berpindah’ ke venus menjadi manusia yang fleksibel, memperhatikan rasa dan sangat perduli pada detil.

Jika sebelumnya pria susah mengungkapkan perasaan, kini dengan kemajuan teknologi mereka lebih mudah mengungkapkan perasaan. Ikon emoticon di layar handphone dan vitur chat sangat membantu mereka mengungkap rasa yang sedang muncul ketika itu. Kini mereka bisa menjadi manusia yang lebih memperhatikan rasa. Jika sebelumnya pria memilih barang karena fungsinya, kini mereka dapat memilih barang yang membuat mereka nyaman. Internet dapat membantu mereka memilih dan menentukan detil barang sesuai dengan selera mereka. Kini mereka menjadi lebih detil.

Wanita sudah sejak dulu terkenal luwes, emosional dan sangat detil, kini priapun demikian. Inilah dasar penulisan Marketing in Venus. Pria dan Wanita sama-sama ‘berada’ di venus dengan karakter yang hampir sama, sehingga pemasaran yang digunakan untuk meraih pelanggan berprinsip sama yaitu pemasaran venus.

Ada 18 prinsip marketing di venus. Prinsip ke-1 sampai ke-6 masuk dalam Bussines Landscpe And Its Challenge, prinsip ke-7 sampai ke-12 masuk dalam Value-Creating Strategy, dan prinsip ke-13 sampai ke-18 masuk dalam Tactic. Ini dia poin-poin yang menurut saya menarik karena berisi cara menerapkan kedelapanbelas prinsip Marketing in Venus.

PART 1 BUSSINES LANDSCAPE AND ITS CHALLENGE
Principle #1 Information technology carries more emotional messages
Kembangkan teknologi dan produk yang mengakomodasi kebutuhan emosional pelanggan. Lalu, gunakan teknologi informasi untuk membawa pesan-pesan emosional kepada pelanggan agar mereka memiliki emotional connection dan emotional attachment dengan perusahaan dan merk anda. Jangan lupa sentuh emosi konsumen dengan pesan-pesan yang bersifat personal (melalui email atau sms).
Principle #2 Most customers in this interactive world are WO-MEN
Menangkan hati konsumen, pria dan wanita, dengan menyentuh emosi mereka. Mereka sangat perduli pada detil. Karena itu desain dan kelengkapan produk berperan sangat besar untuk menarik konsumen
Principle#3 Most competitive advantages are from “feel”
Memberikan emotional benefit wajib hukumnya (contoh emotional benefit: acara tembang kenangan menawarkan nostalgia masa muda). Demikian juga membuat pelanggan feel good. Hal itu dapat dilakukan dengan membuat jajaran perusahaan feel good juga
Principle#4 Customer insight is the best tool to find out the customer’s hidden needs
Lakukan riset untuk mengetahui apa yang benar-benar diinginkan pelanggan
Principle#5 Be intuitive, not interpretative
Gunakan helicopter view untuk melihat konsumen seutuhnya, jangan lupa untuk lebih dekat dengan ruang pemasaran untuk mengasah mata intuitif
Principle #6 Be proactive, not reactive
Jadilah pelopor, perhatikan gejala-gejala kecil, dan lakukan perhitungan matang beradasar gejala-gejala tersebut, jangan takut mendobrak aturan, buatlah pola baru yang akan menjadi pelopor di masa yang akan datang

PART 2 VALUE-CREATING STRATEGY
Principle #7 Your brand must have charisma
Ciptakan aura di sekitar merek, buatlah merek-merek itu memendarkan karismanya. Caranya, jalankan emotional branding secara konsisten, buat semua karyawan mengerti dan menghayati merek yang ingin dipancarkan, agar lebih konkret buat sovenir dan marchandise dengan logo merek tertempel di atasnya.
Principle #8 Emphaty has a significant contribution in service
Jadikan servis sebagai panggilan jiwa dan berasal dari hati, SOP (Standard Operating Prosedur) harus lebih fleksibel yang memungkinkan pengantar servis untuk berempati, jangan lupa servis kepada pelanggan harus bersifat perseorangan.
Principle #9 Involve your costumers in the business process
Libatkan pelanggan dalam proses bisnis. Keterlibatan pelanggan bisa dalam tahap pengembangan produk, pengiriman pesanan rutin, maupun penanganan keluhan pelanggan. Semakin dilibatkan, pelanggan akan semakin setia
Principle #10 View the market dynamically use infinite segmentation
Lihat pelanggan secara utuh dari berbagai perannya, agar terbuka berbagai kesempatan. Lakukan segmentasi berdasarkan psikografis dan perilakunya.
Principle #11 Don’t forget to target heart
Buat pelanggan jatuh cinta dengan cara memenuh keinginan dan kebutuhannya. Desain produk dan materi komunikasi harus dapat menyentuh sisi emosional mereka. Pastikan SDM di perusahaan juga jatuh cinta pada perusahaan dan merek yang diusung perusahaan.
Principle #12 Be credible on your promise
Penuhi janji pada pelanggan. Jadi, sebelum mengucap janji pada pelanggan pastikan bahwa perusahaan dapat memenuhinya.

PART 3 TACTIC
Principle #13 Content is only basic, context is the real winning
Jadilah berbeda dalam cara menawarkan produk. Berikan contex (contoh: toko buku Amazon.com menjual buku yang sama dengan toko buku lainnya, namun Amazon memberikan contex berupa teknologi yang memungkinkan pelanggan membandingkan buku yang dibeli, melihat komentar orang-orang yang sudah membeli buku tersebut, melihat rating yang diberikan pembaca, serta mengikuti diskusi tentang buku tersebut). Lalu, perhatikan peripheral marketing (contoh peripheral:seseorang memilih makan di restoran tertentu bukan karena hidangan yang disajikan melainkan karena suasana di sekitarnya)
Principle #14 Product or service should be an experience
Gunakan konsep Sense-Feel-Think-Act-Relate-nya Bernd Schmitt secara efektif. Pertama-tama, rangsanglah lima panca indra pelanggan Andasense:berikan pemandangan yang indah, bau yang enak, sentuhan yang nyaman, musik yang pas, dsb. Kemudian bawalah pelanggan agar feel good kalau bisa feel great dengan produk anda. Kemudian buatlah otak mereka think secara positif. Kemudian usahakan agar pelanggan anda act, mau mencoba dan mau lebih aktif terhadap produk anda. Dan akhirnya, doronglah mereka untuk relate, relationship dengan teman-teman, koneksinya dan jaringannya.
Principle #15 Pricing must be easy to understand
Kebijakan harga harus konsisten, kendalikan harga di saluran distribusi, dan komunikasikan harga secara tepat agar konsumen memahami produk diposisikan sebagai produk yang mahal, sedang atau murah.
Principle #16 Community is the best channel
Bentuk komunitas konsumen, usahkan agar merek anda menjadi simbol komunitas tertentu dan terlibatlah secara aktif dalam komunitas tersebut untuk menyelami kebutuhan dan keinginan mereka.
Principle #17 Personal conversation is the most effective communication
Gunakan kekuatan konsumen untuk melakukan promosi. Buat cerita mitos ataupun berita-berita menarik mengenai produk dan perusahaan agar menjadi bahan pembicaraan di kalangan konsumen. Tapi jangan lebay ya..nantinya malah jadi bumerang bagi merek yang telah dibangun sebelumnya.
Principle #18 Relationship is the key of succesfull selling
Bina hubungan baik dengan customer terutama pelanggan atau calon pelanggan yang berpotensi berhubungan jangka panjang dan memiliki value yang besar untuk membeli produk anda. Selain menjual produk yang sama secara berulang-ulang dengan kuantitas lebih banyak, usahakan juga menawarkan beragam produk pada konsumen yang sama, agar jika pelanggan sudah tidak membutuhkan satu produk, pelanggan tersebut masih membutuhkan produk anda yang lain. Jangan lupa modifikasikan produk sesuai dengan keperluan mereka.
READ MORE - RESENSI "MARKETING IN VENUS"

Saturday, August 7, 2010

TANYAKU

Mungkin aku salah menerkamu
Mungkin engkau salah menerkaku
Tapi salahkah bila rasa sayang itu datang
Bukan sayang, mungkin cinta
Dia hadir
Tanpa rencana
Warnai hati
Benarkah hatimu semerah hatiku?
Sampai kapan tanya ini tak terjawab




Gemintang tak bertaburan. Hanya segelintir saja berani bersinar. Sepertinya takut pada rembulan separuh. Namun kejora tetap tak terpengaruh. Dia hadir dengan jumawa mengerlingkan cahaya putih diantara bentang gelap langit malam.


Kejora mengingatkan aku pada semua yang kurindukan. Pada ayah yang nun jauh entah dimana, pada masakan ibu dan peluk hangatnya, pada cerita-cerita adik di tempat perantauan sana, pada kakak di Sulawesi yang setahun lalu diboyong sang suami.

Kejora tempatku menitipkan buncahan rasa rindu untuk orang-orang terkasih, diantara diktat-diktat kuliah, diantara proposal kegiatan kemahasiswaan, diantara laporan kerja praktek, rindu itu masih di hati.

Saat kulihat kejora, aku merasakan hangatnya kehadiran ayah yang belum pernah kutemui, aku menikmati pelukan ibu, aku teringat cerita adikku, aku merasakan nasihat terbaik dari kakak terbaik di seluruh dunia. Aku merasakan kehadiran mereka. Aku merasa mereka sedang menatap kejora yang sama dengan yang kulihat saat ini. Mungkin mereka merindukanku juga, sebesar aku merindukan mereka.

Sekarang tak hanya mereka yang mengisi ruang rindu. Sekarang bertambah satu lagi. Kamu...ya..kamu. Sudah sebulan ini kamu mengisi sebagian besar lamunanku.

Sejak pertama menjadi ketua kelompok kerja praktek, kamu telah mampu mengalihkan lelahnya belajar. Diskusi panjang, perdebatan, kesepakatan dan berbagai kompromi mendekatkan kita. Kamu telah mengalihkan lelah menjadi kesenangan melenakan dan membuatku ingin dan ingin berdebat panjang denganmu, menghabiskan waktu berlama-lama mengerjakan laporan. Hanya ini yang mengijinkanku merasakan indahnya kilau kacamatamu, juga senyum sesekali, atau kerut konsentrasi dalam kanvas wajahmu. Mungkin ini yang dirasakan Leonardo da Vinci ketika melukis Monalisa. Takjub. Sungguh melenakan..tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat dan sering kali mengharuskan aku berlarian menuju halte karena terlambat untuk memberikan les private untuk muridku tercinta.

Sore ini jadwal les privat salah satu murid terbaikku. Gadis kecil cantik dengan rambut lurus dan kilau mata jernihnya. Gadis kecil dengan antusiasme penuh pada pelajarannya. Gadis kecil dengan tawa riangnya. Antusiasme selalu hadir dalam perjalanan ke rumah muridku ini. Senang sekali membayangkan senyum sambutan selamat datang, senang sekali membayangkan tak perlu menerangkan berkali-kali untuk bisa mengerjakan soal matematika, senang sekali membayangkan sirup dingin yang dihidangkan mamanya.

Pengorbananku berdiri 30 menit di dalam bus berakhir sudah ketika sampai di pemberhentian terdekat. Langkah kaki mengantarkan aku pada bel rumah gadis kecil. Kulirik jam tangan, terlambat 5 menit. Lelah berganti gembira saat disambut sapa dan senyum selamat datang gadis kecilku. Langkahku mengikuti langkahnya. Dia tersenyum sambil menunjukkan sebuah buku.

“Aku ingin belajar ini kak”

Dia ingin belajar matematika. Belum sempat aku mengambil buku, dia sudah bertanya apa itu KPK dan FPB, apa bedanya KPK dan FPB, kenapa harus mencari KPK dan FPB. Pertanyaannya aku jawab seperti penjaga toko yang harus mengambil barang untuk pelanggan

“Sebentar ya, Dik”.

Aku membuka halaman bab yang ditanyakan gadis kecilku.
Baru dua alenia aku membaca buku. Bel rumah berbunyi. Mata kami kompak melihat pintu. Gadis kecilku berlari membukakan pintu. Seorang pria berdiri di sana.

Tangannya yang semula penuh dengan buku dan tas, kini berganti dengan gadis kecilku.

“Sedang belajar apa sayang?” tanyanya

“Berhitung, tapi baru mulai” jawab gadisku antusias.

Pria itu menyadari kehadiranku, lalu tersenyum

“Hei..cepat sekali kamu bisa sampai disini.”

“Iya, tadi dibantuin Supermen”

Jawabanku disambut tawa pria dan gadis kecil. Dia menoleh ke arahku seraya berkata.

“Kak, ini papaku, seperti yang aku bilang dia ganteng kan?”

Aku mengangguk, mengacungkan dua jempol. “Siiiiiip”.

Tawa yang menyertaiku beberapa bulan ini sekali lagi tersaji indah di depan mata.
Dulu senyumnya selalu menghadirkan tanya mungkinkah untukku. Hari ini semua terjawab. Bukan...bukan untukku
READ MORE - TANYAKU